Batik dari sisi geografi dibagi menjadi 2 yaitu batik pesisir dan non
pesisir.
Batik non pesisir adalah batik tradisional yang umumnya masih memegang tradisi.. Batik-batik ini banyak kita jumpai di daerah Solo dan Jogjakarta.
Batik-batik ini dahulunya kebanyakan dipakai oleh kalangan terbatas
saja (kerabat keraton) dan untuk acara tertentu harus menggunakan corak
tertentu pula. Acara perkawinan, kain batik yang digunakan harus
bermotif Sidomukti dan/atau Sidoluhur. Sedangkan untuk acara mitoni (7
bulanan), kain batik yang boleh digunakan adalah bermotif Ceplok Garuda atau Parang Mangkoro, begitu seterusnya untuk acara-acara upacara
adat yang lain.
Batik pesisir memiliki kebebasan berekspresi, yaitu corak-corak tidak
memiliki pakem, umumnya berwarna cerah/berani dan motifnya sangat kaya
dan cantik-cantik. Batik pesisir ini telah berakulturasi dengan budaya
asing, seperti motif bunga-bunga dipengaruhi oleh India dan Eropa (bunga
Tulip), warna merah dipengaruhi oleh China sekaligus membawa motif
burung phoenix, kupu-kupu, dst. Sedangkan motif-motif hewan laut
(kerang, bintang laut dsb) adalah motif asli batik tulis pesisir
nusantara. Batik pesisir ini dapat kita temui di daerah Pekalongan,
Cirebon, Lasem, Tuban, TanjungBumi-Bangkalan-Madura dan daerah Madura
pada umumnya.
Batik dari sisi cara pembuatannya dibagi 4 yaitu batik tulis, batik cap,
batik cetak dan batik print. Batik cap menggunakan alat dari tembaga
yang telah dipola dan nanti akan diceplok-ceplokkan ke atas kain yang
telah disiapkan, batik cetak menggunakan alas (terpal/plastik) yang
telah dipola yang nantinya akan dilekatkan ke kain yang telah disiapkan.
Batik print menggunakan pola yang digambar di komputer, menyiapkan
printer, tinggal enter, maka kain akan langsung dicetak dengan motif
yang diinginkan.
Batik tulis seperti yang telah ditulis diawal, dipola,
digambar, diwarnai semuanya secara manual menggunakan tangan dan
digambar dengan sepenuh jiwa, maka tidak heran, seorang profesional pun
hanya mampu menghasilkan satu lembar kain batik tulis (225 x 110 cm)
paling cepat dalam waktu 1 minggu. Oleh karenanya, batik tulis itu mahal
kalau hanya dilihat dari nominal uang yang kita keluarkan, tapi untuk
sebuah karya seni, penghargaan terhadap daya kreasi yang telah
dituangkan, nilai tersebut menjadi wajar dan bahkan lebih rendah dari hasil karya yang telah dihasilkan .
Perbedaan mendasar lainnya, baik batik cap, batik cetak dan batik print
pada umumnya bahan pewarnaan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan
batik tulis untuk bahan warnanya semuanya menggunakan bahan-bahan alami
seperti kulit pohon, kayu pohon, bunga, buah, akar pohon, daun dsb.
Karena pada dasarnya, setiap kulit/kayu/buah/akar pohon adalah unique,
menghasilkan warna-warna tertentu. Subhanallah........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar