Kamis, 12 April 2012

Batik dari sisi geografi dibagi menjadi 2 yaitu batik pesisir dan non pesisir. Batik non pesisir adalah batik tradisional yang umumnya masih memegang tradisi.. Batik-batik ini banyak kita jumpai di daerah Solo dan Jogjakarta. Batik-batik ini dahulunya kebanyakan dipakai oleh kalangan terbatas saja (kerabat keraton) dan untuk acara tertentu harus menggunakan corak tertentu pula. Acara perkawinan, kain batik yang digunakan harus bermotif Sidomukti dan/atau Sidoluhur. Sedangkan untuk acara mitoni (7 bulanan), kain batik yang boleh digunakan adalah bermotif Ceplok Garuda atau Parang Mangkoro, begitu seterusnya untuk acara-acara upacara adat yang lain.

Batik pesisir memiliki kebebasan berekspresi, yaitu corak-corak tidak memiliki pakem, umumnya berwarna cerah/berani dan motifnya sangat kaya dan cantik-cantik. Batik pesisir ini telah berakulturasi dengan budaya asing, seperti motif bunga-bunga dipengaruhi oleh India dan Eropa (bunga Tulip), warna merah dipengaruhi oleh China sekaligus membawa motif burung phoenix, kupu-kupu, dst. Sedangkan motif-motif hewan laut (kerang, bintang laut dsb) adalah motif asli batik tulis pesisir nusantara. Batik pesisir ini dapat kita temui di daerah Pekalongan, Cirebon, Lasem, Tuban, TanjungBumi-Bangkalan-Madura dan daerah Madura pada umumnya.
Batik dari sisi cara pembuatannya dibagi 4 yaitu batik tulis, batik cap, batik cetak dan batik print. Batik cap menggunakan alat dari tembaga yang telah dipola dan nanti akan diceplok-ceplokkan ke atas kain yang telah disiapkan, batik cetak menggunakan alas (terpal/plastik) yang telah dipola yang nantinya akan dilekatkan ke kain yang telah disiapkan. Batik print menggunakan pola yang digambar di komputer, menyiapkan printer, tinggal enter, maka kain akan langsung dicetak dengan motif yang diinginkan.
 Batik tulis seperti yang telah ditulis diawal, dipola, digambar, diwarnai semuanya secara manual menggunakan tangan dan digambar dengan sepenuh jiwa, maka tidak heran, seorang profesional pun hanya mampu menghasilkan satu lembar kain batik tulis (225 x 110 cm) paling cepat dalam waktu 1 minggu. Oleh karenanya, batik tulis itu mahal kalau hanya dilihat dari nominal uang yang kita keluarkan, tapi untuk sebuah karya seni, penghargaan terhadap daya kreasi yang telah dituangkan, nilai tersebut menjadi wajar dan bahkan lebih rendah dari hasil karya yang telah dihasilkan .
Perbedaan mendasar lainnya, baik batik cap, batik cetak dan batik print pada umumnya bahan pewarnaan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan batik tulis untuk bahan warnanya semuanya menggunakan bahan-bahan alami seperti kulit pohon, kayu pohon, bunga, buah, akar pohon, daun dsb. Karena pada dasarnya, setiap kulit/kayu/buah/akar pohon adalah unique, menghasilkan warna-warna tertentu. Subhanallah........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar